;
Tampilkan postingan dengan label biologi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label biologi. Tampilkan semua postingan

Kamis, 26 Juli 2012

Tiga tahapan bayi dalam rahim

Kamis, 26 Juli 2012

REPUBLIKA.CO.ID, Dalam Alquran dipaparkan bahwa manusia diciptakan melalui tiga tahapan dalam rahim ibunya.

"... Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?" (QS. Az-Zumar: 6).

Sebagaimana yang akan dipahami, dalam ayat ini ditunjukkan bahwa seorang manusia diciptakan dalam tubuh ibunya dalam tiga tahapan yang berbeda.

Sungguh, biologi modern telah mengungkap bahwa pembentukan embrio pada bayi terjadi dalam tiga tempat yang berbeda dalam rahim ibu. Sekarang, di semua buku pelajaran embriologi yang dipakai di berbagai fakultas kedokteran, hal ini dijadikan sebagai pengetahuan dasar.

Misalnya, dalam buku Basic Human Embryology, sebuah buku referensi utama dalam bidang embriologi, fakta ini diuraikan sebagai berikut: "Kehidupan dalam rahim memiliki tiga tahapan: pre-embrionik; dua setengah pekan pertama, embrionik; sampai akhir pekan kedelapan, dan janin; dari pekan kedelapan sampai kelahiran." (Williams P, Basic Human Embryology, 3. edition, 1984, s. 64.)

Fase-fase ini mengacu pada tahap-tahap yang berbeda dari perkembangan seorang bayi. Ringkasnya, ciri-ciri tahap perkembangan bayi dalam rahim adalah sebagaimana berikut:

Tahap Pre-embrionik
Pada tahap pertama, zigot tumbuh membesar melalui pembelahan sel, dan terbentuklah segumpalan sel yang kemudian membenamkan diri pada dinding rahim. Seiring pertumbuhan zigot yang semakin membesar, sel-sel penyusunnya pun mengatur diri mereka sendiri guna membentuk tiga lapisan.

Tahap Embrionik
Tahap kedua ini berlangsung selama lima setengah pekan. Pada masa ini bayi disebut sebagai "embrio". Pada tahap ini, organ dan sistem tubuh bayi mulai terbentuk dari lapisan-lapisan sel tersebut.

Tahap Fetus
Dimulai dari tahap ini dan seterusnya, bayi disebut sebagai "fetus". Tahap ini dimulai sejak kehamilan bulan kedelapan dan berakhir hingga masa kelahiran. Ciri khusus tahapan ini adalah terlihatnya fetus menyerupai manusia, dengan wajah, kedua tangan dan kakinya. Meskipun pada awalnya memiliki panjang 3 cm, kesemua organnya telah nampak. Tahap ini berlangsung selama kurang lebih 30 pekan, dan perkembangan berlanjut hingga pekan kelahiran

sumber : http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/12/02/15/lzf9y9-mukjizat-alquran-tiga-tahapan-bayi-dalam-rahim

Dimaz Yudha - 7/26/2012 10:58:00 AM

Jumat, 25 Mei 2012

Global warming, Efek rumah kaca & Hujan asam

Jumat, 25 Mei 2012

Pemanasan Global adalah meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi akibat peningkatan jumlah emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di atmosfer.
Global Warming

Pemanasan global akan diikuti dengan perubahan iklim, seperti meningkatnya curah hujan di beberapa belahan dunia sehingga menimbulkan banjir dan erosi. Sedangkan, di belahan bumi lain akan mengalami musim kering yang berkepanjangan disebabkan kenaikan suhu.
- Sebab Terjadi
Pemanasan Global dan Perubahan Iklim terjadi akibat aktivitas manusia, terutama yang berhubungan dengan penggunaan bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara) serta kegiatan lain yang berhubungan dengan hutan, pertanian, dan peternakan. Aktivitas manusia pada kegiatan tersebut secara langsung maupun tidak langsung menyebabkan perubahan komposisi alami atmosfer, yaitu peningkatan jumlah GRK secara global.
- Dampak-dampak lainnya:
1. Dampak sosial - budaya
Bagi petani tidak ekonomisnya pertanian akan menyebabkan alih fungsi lahan dan bergantinya corak produksi.
Bagi nelayan tidak melaut berarti tidak makan, seiring meningkatnya intensitas badai
Budaya yang lahir akibat interaksi manusia dengan alam akan tercabut, seperti contoh masyarakat Tuvalu yang tercabut dari peradabannya akibat daerah mereka tenggelam.
Daerah-daerah tertentu menjadi padat dan sesak karena terjadi arus pengungsian.
2. Dampak bagi ekonomi
Semakin meningkatnya intensitas bencana akan merusak infrastruktur yang amat penting bagi laju pertumbuhan ekonomi
Bencana juga menyebabkan manusia kehilangan harta benda dan menyebabkan mereka menjadi miskin
Rehabilitasi dan rekontruksi pasca bencana akan memerlukan biaya yang sangat besar
3. Dampak bagi kelangsungan makhluk hidup
Musnahnya berbagai jenis keanekragaman hayati
Kenaikan suhu air laut menyebabkan terjadinya coral bleaching dan kerusakan terumbu karang diseluruh dunia
Meningkatnya frekuensi kebakaran hutan
4. Dampak bagi kesehatan manusia
Menyebarnya penyakit-penyakit tropis, sepertimalaria, ke daerah-daerah baru karena bertambahnya populasi serangga (nyamuk)
Suhu yang ekstrim akan menyebabkan semakin lamanya firus bertahan hidup sehingga menyebarluaskan penyakit
Kenaikan suhu 1 derajat C menyebabkan naiknya angka kematian menjadi 300.000 pertahun akibat malaria, diare dan malnutrisi (WHO, 2005)
5. Dampak bagi lingkungan hidup
Meningkatnya frekuensi dan intensitas hujan badai, angin topan, dan banjir
Mencairnya es dan glasier di kutub
Meningkatnya jumlah tanah kering yang potensial menjadi gurun karena kekeringan yang berkepanjangan
Kenaikan permukaan laut hingga menyebabkanbanjir yang luas. Pada tahun 2100 diperkirakan permukaan air laut naik hingga 15 - 95 cm.
6. Dampak bagi pertanian dan pangan
Tidak menentunya cuaca akan mempengaruhi pola pertanian
Semakin cepatnya penguapan menyebabkan krisis air untuk pasokan irigasi
Ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan perubahan akan menyebabkan kerentanan pangan, pada akhirnya kemiskinan bagi petani dan kelaparan bagi umat manusia.

Efek rumah kaca


Rumah kaca adalah analogi atas bumi yang dikelilingi gelas kaca. Nah, panas matahari masuk ke bumi dengan menembus gelas kaca tersebut berupa radiasi gelombang pendek. Sebagian diserap oleh bumi dan sisanya dipantulkan kembali ke angkasa sebagai radiasi gelombang panjang. Namun, panas yang seharusnya dapat dipantulkan kembali ke angkasa menyentuh permukaan gelas kaca dan terperangkap di dalam bumi.
Layaknya proses dalam rumah kaca di pertanian dan perkebunan, gelas kaca memang berfungsi menahan panas untuk menghangatkan rumah kaca. Masalah timbul ketika aktivitas manusia menyebabkan peningkatan konsentrasi selimut gas di atmosfer (Gas Rumah Kaca/GRK) sehingga melebihi konsentrasi yang seharusnya. Maka, panas matahari yang tidak dapat dipantulkan ke angkasa akan meningkat pula. Semua proses itu lah yang disebut Efek Rumah Kaca. Pemanasan global dan perubahan iklim merupakan dampak dari Efek Rumah Kaca.

Efek rumah kaca, yang pertama kali diusulkan oleh Joseph Fourier pada 1824, merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda langit (terutama planet atau satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfernya.

• Penyebab
Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya.
Energi yang masuk ke bumi mengalami : 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer 25% diserap awan 45% diadsorpsi permukaan bumi 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi
Energi yang diadsoprsi dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi infra merah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar infra merah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda.
Selain gas CO, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah sulfur dioksida , nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana dan khloro fluoro karbon (CFC).

• Akibat
Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrim di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.

Hujan asam


Hujan asam didefinisikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Hujan secara alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida (CO2) di udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang.

Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman. Usaha untuk mengatasi hal ini saat ini sedang gencar dilaksanakan.

• Sumber
Secara alami hujan asam dapat terjadi akibat semburan dari gunung berapi dan dari proses biologis di tanah, rawa, dan laut. Akan tetapi, mayoritas hujan asam disebabkan oleh aktivitas manusia seperti industri, pembangkit tenaga listrik, kendaraan bermotor dan pabrik pengolahan pertanian (terutama amonia). Gas-gas yang dihasilkan oleh proses ini dapat terbawa angin hingga ratusan kilometer di atmosfer sebelum berubah menjadi asam dan terdeposit ke tanah.

Proses yang terlibat dalam pemecahan Asam ( catatan: bahwa hanya SO2 dan NOX memegang peran penting dalam hujan asam).

• Pembentukan hujan asam
Secara sedehana, reaksi pembentukan hujan asam sebagai berikut:
Masalah hujan asam tidak hanya meningkat sejalan dengan pertumbuhan populasi dan industri tetapi telah berkembang menjadi lebih luas. Penggunaan cerobong asap yang tinggi untuk mengurangi polusi lokal berkontribusi dalam penyebaran hujan asam, karena emisi gas yang dikeluarkannya akan masuk ke sirkulasi udara regional yang memiliki jangkauan lebih luas. Sering sekali, hujan asam terjadi di daerah yang jauh dari lokasi sumbernya, di mana daerah pegunungan cenderung memperoleh lebih banyak karena tingginya curah hujan di sini.

• Metode Pencegahan
Di Amerika Serikat, banyak pembangkit tenaga listrik tenaga batu bara menggunakan Flue gas desulfurization (FGD) untuk menghilangkan gas yang mengandung belerang dari cerobong mereka. Sebagai contoh FGD adalah wet scrubber yang umum digunakan di Amerika Serikat dan negara-negara lainnya. Wet scrubber pada dasarnya adalah tower yang dilengkapi dengan kipas yang mengambil gas asap dari cerobong ke tower tersebut. Kapur atau batu kapur dalam bentuk bubur juga diinjeksikan ke ke dalam tower sehingga bercampur dengan gas cerobong serta bereaksi dengan sulfur dioksida yang ada, Kalsium karbonat dalam batu kapur menghasilkan kalsium sulfat ber pH netral yang secara fisik dapat dikeluarkan dari scrubber. Oleh karena itu, scrubber mengubah polusi menjadi sulfat industri.

Di beberapa area, sulfat tersebut dijual ke pabrik kimia sebagai gipsum bila kadar kalsium sulfatnya tinggi. Di tempat lain, sulfat tersebut ditempatkan di land-fill.

Dimaz Yudha - 5/25/2012 09:01:00 PM

Rabu, 08 Februari 2012

Hati

Rabu, 08 Februari 2012

Hati adalah organ terbesar dalam tubuh kita. Beratnya sekitar 1,5 kg. Fungsinya bermacam-macam dan menjalankan lebih dari 500 proses yang berlangsung di dalam tubuh.
            Semua makanan yang dicerna, diserap dari usus kemudian dilewatkan ke hati untuk diatur jumlah yang akan didistribusikan ke seluruh tubuh. Kelebihan glukosa dan asam amino yang diubah menjadi glikogen akan disimpan di dalam hati sampai dibutuhkan lagi. Hati juga menyimpan beberapa jenis vitamin. Selain itu, peranan penting lain yang dimainkannya adalah mencuci darah, dengan membersihkan sel darah yang sudah mati dan sisa-sisa bahan lain.
            Hati menempati bagian kanan atas rongga perut, persis di bawah otot diafragma, dan memiliki dua lobus yang berbeda. Hati mengandung sel hepatosit yang berkelompok membentuk lobus hepatis, kira-kira jumlahnya 100.000.
            Darah yang mengandung sari makanan dari pencernaan, produk racun, sel darah merah yang sudah mati, dan sisa buangan, dibawa ke lobus hepatis. Di sini, sari makanan diproses sebelum dikirim ke sel-sel tubuh untuk segera dipakai atau disimpan. Banyak dari bahan sisa diubah menjadi cairan empedu yang dibawa oleh kapiler kecil ke kantung empedu untuk disimpan.
            Saat makanan meninggalkan lambung menuju ke usus duabelas jari, kantung empedu melepaskan cairan empedu melalui saluran empedu. Garam dan pigmen dalam empedu bekerja seperti detergen untuk menghancurkan lemak agar dapat diserap. Bila tidak ada cairan empedu, lemak akan dibuang bersama kotoran dan tidak digunakan oleh tubuh dengan baik


Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/1835475-hati/#ixzz1lnhKwTs8

Dimaz Yudha - 2/08/2012 09:28:00 PM

Kamis, 01 Desember 2011

Sistem pernafasan pada amfibi

Kamis, 01 Desember 2011

Sistem Pernapasan Amfibi
Untuk contoh amfibi kita ambil katak. Katak mengalami metamor-fosis. Perkembangan katak dimulai dari telur kemudian menetas menjadi berudu. Berudu akan mengalami metamorposis menjadi katak kecil yang selanjutnya akan tumbuh menjadi katak dewasa.
Dalam bentuk berudu (kecebong) hidupnya di air, bernapas dengan insang dan kulit. Katak dewasa biasa hidup di darat, dan bernapas dengan paru-paru dan kulit. Cara pengambilan oksigen dapat melalui kulit dan selaput mulutnya.
Berudu mempunyai tiger pasang insang luar yang letaknya di be-lakang kepala. Insang luar dibentuk dari lembaran-lembaran kulit luar dan banyak mengandung kapiler darah. Dengan menggetarkan insang-insang ini maka pergantian air selalu terjadi dan oksigen yang terlarut dapat berdifusi ke dalam pembuluh-pembuluh kapiler darah. Setelah__ berudu berusia ± 9 hari maka terbentuklah insang dalam. Insang dalam ini juga berfungsi seperti insang luar. (Lihat Gambar dibawah).
alat pernapasan berudu
Setelah katak dewasa, is hidup di darat dan bernapas dengan paru-paru. Kulitnya tipis, banyak menghasi]kan lendir, dan banyak
mengandung kapiler darah. Pada waktu berada di dalam air kulit inilah yang berfungsi untuk bernapas. Oksigen dalam air dapat berdifusi masuk ke dalam pembuluh kapiler darah kulit. (lihat gambar dibawah)
pernapasan pada katak dewasa
Kulit di rahang bawah selalu digerak-gerakkan yang maksudnya untuk memompa udara masuk ke paru-paru. Gelembung paru-paru banyak mengandung kapiler darah. Di situlah terjadi pertukaran gas. Oksigen diserap, karbon dioksida dan uap air dikeluarkan.

Topik yang berhubungan:

Sistem Pernafasan katak - alat pernafasan katak - sistem pernapasan katak - sistem respirasi katak - respirasi katak - sistem pernapasan pada amfibi - pernafasan katak - pernapasan katak - alat pernapasan amfibi - alat pernapasan kodok - 

Dimaz Yudha - 12/01/2011 01:17:00 PM

Sabtu, 26 November 2011

Klasifikasi 5 kingdom

Sabtu, 26 November 2011

Sistem Klasifikasi Lima Kingdom

Semula para ahli hanya mengelompokkan makhluk hidup menjadi 2 kerajaan, yaitu kerajaan tumbuhan dan kerajaan hewan. Dasar para ahli mengelompokkan makhluk hidup menjadi 2 kerajaan :
  1. Kenyataan bahwa sel kelompok tumbuhan memiliki dinding selyang tersusun dari selulosa.
  2. Tumbuhan memiliki klorofil sehingga dapat membuat makanannya sendiri melalui proses fotosintesis dan tidak dapat berpindah tempat dan hewan tidak memiliki dinding sel sementara hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri, dan umumnya dapat berpindah tempat.
Namun ada tumbuhan yang tidak dapat membuat makanannya sendiri, yaitu jamur (fungi). Berarti, tumbuhan berbeda dengan jamur maka para ahli taksonomi kemudian mengelompokkan makhluk hidup menjadi tiga kelompok, yaitu Plantae (tumbuhan),Fungi (jamur), dan Animalia (hewan).
Setelah para ahli mengetahui struktur sel (susunan sel) secara pasti, makhluk hidup dikelompokkan menjadi empat kerajaan, yaituProkariotFungiPlantae, dan Animalia, Pengelompokan ini berdasarkan ada tidaknya membran inti sel. Sel yang memilikimembran inti disebut sel eukariotik, sel yang tidak memiliki membran inti disebut sel prokariotik.
Pada tahun 1969 Robert H. Whittaker mengelompokkan makhluk hidup menjadi lima kingdom, yaitu MoneraProtistaFungiPlantae, dan Animalia. Pengelompokan ini berdasarkan pada susunan sel, cara makhluk hidup memenuhi makanannya, dan tingkatan makhluk hidup.
Namun sistem ini kemudian diubah dengan dipecahnya kingdom monera menjadi kingdom Eubacteria dan Archaebacteria.

Kingdom Monera 

Eubacteria

Archaebacteria

Makhluk hidup di Kingdom Archaebacteria tidak jauh berbeda dengan yang ada di Kingdom Eubacteria karena mereka dulunya satu Kingdom. Namun Archaebacteria umumnya tahan di lingkungan yang lebih ekstrim. , Dinding sel  tidak mengandung peptidoglikan 

Para makhluk hidup di Kingdom Eubacteria berupa makhluk hidup sel tunggal (uniseluler). Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Eubacteria memiliki sel prokariotik (sel sederhana tidak mempunyatai karyotheca (membran inti) yang mempunyai kapsulsebagai lapisan terluarnya dan dinding sel didalamnya dari bahan peptidoglikan.Eubacteria juga dikenal dengan istilah bakteria.dan Cyanobacteria ( ganggang biru ) 

Kingdom Protista

Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Protista memiliki sel eukariotik. Protista memiliki tubuh yang tersusun atas satu sel atau banyak sel tetapi tidak berdiferensiasi. Protista umumnya memiliki sifat antara hewan dan tumbuhan. Kelompok ini terdiri dari Protista menyerupai tumbuhan (ganggang), Protista menyerupai jamur, dan Protista menyerupai hewan (ProtozoaProtos: pertama,zoa: hewan). Protozoa mempunyai klasifikasi berdasarkan sistem alat geraknya, yaitu Flagellata/Mastigophora (bulu cambuk, contohEuglenaVolvoxNoctilucaTrypanosoma, dan Trichomonas),Cilliata/Infusiora (rambut getar, contoh Paramaecium),Rhizopoda/Sarcodina (kaki semu, contoh Amoeba), dan Sporozoa(tidak mempunyai alat gerak, contoh Plasmodium).

Kingdom Fungi (Jamur)

Fungi memiliki sel eukariotik. Fungi tak dapat membuat makanannya sendiri. Cara makannya bersifat heterotrof, yaitu menyerap zatorganik dari lingkungannya sehingga hidupnya bersifat parasit dansaprofit. Kelompok ini terdiri dari semua jamur, kecuali jamur lendir (Myxomycota) dan jamur air (Oomycota). 
a. kelas Myxomycetes (jamur lendir) contoh nya Physarum policephalius.
b. kelas Oomycetes (jamur air) contoh nya jamur tempe (Phytoptora san Saprolegnia )

Kingdom Plantae (Tumbuhan)

Tumbuhan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya terdiri dari banyak sel yang telah berdiferensiasi membentuk jaringan. Tumbuhan memilikikloroplas sehingga dapat membuat makanannya sendiri (bersifatautotrof). Sel tumbuhan juga mempunyai dinding sel, plastida, dan ukuran vakuola yang cenderung besar (melebihi ukurannukleus/inti). Tumbuhan terdiri dari tumbuhan lumut (Bryophyta), tumbuhan paku (Pteridophyta), tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae), dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).

Kingdom Animalia (Hewan)

Hewan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya tersusun atas banyak sel yang telah berdiferensiasi membentuk jaringan. Hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri sehingga bersifat heterotrof. Kelompok ini terdiri dari semua hewan, yaitu hewan tidak bertulang belakang (invertebrata/avertebrata) dan hewan bertulang belakang (vertebrata).
Pada tahun 1970-an seorang mikrobiolog bernama Carl Woese dan peneliti lain dari university of Illinois menemukan suatu kelompok bakteri yang memiliki ciri unik dan berbeda dari anggota kingdom Monera lainnya. Kelompok tersebut dinamakan Archaebacteria. Archaebacteria lebih mendekati makhluk hidup eukariot dibandingkan bakteri lain yang merupakan prokraiot. Hal itu menyebabkan terciptanya sistem klasifikasi 6 kingdom pemisah kingdom Archaebacteria dari anggota kingdom Monera lain yang kemudaian disebut Eubacteria. Namun hingga sekarang yang diakui sebagai sistem klasifikasi standar adalah sistem Lima Kingdom yang ditemukan oleh Whittaker. Tahun 1969

Dimaz Yudha - 11/26/2011 08:29:00 PM

Kenapa Kucing Tidak Bisa Jatuh Terbalik?

Anda mungkin pernah lihat kucing yang jatuh dari tempat tinggi kemudian membalik tubuhnya dan bisa mendarat dengan mulus dan tanpa mengalami cedera. Kenapa bisa? Hal ini terjadi karena kucing (dan beberapa hewan lain) punya sistem keseimbangan dan koordinasi yang luar biasa.



Sistem inilah yang membuat kucing ketika jatuh, akan menyadari dalam posisi apa dia jatuh. Kalau dia jatuh dalam posisi terbalik, dia akan segera memutar tubuhnya sehingga kakinya berada di sebelah bawah, dan bersiap untuk mendarat.

Mendaratnya juga tidak asal membalikkan badan lalu mendarat begitu saja. Kalau manusia jatuh dari tempat tinggi dengan kaki ke bawah, biasanya pasti patah kan? Kalau kucing pintar, mereka setelah memutar kaki ke bawah lalu segera meregangkan kaki dan badannya sehingga angin menahan tubuhnya. Dan saat ingin mendarat ke tanah, kakinya langsung dirapatkan supaya mengecilkan efek jatuhnya.

Rekor tertinggi pernah mencatat bahwa kucing pernah jatuh dari ketinggian lantai 46(walaupun sambil jatuh dia sempat mantul-mantul ke kanopi) dan tetap bisa bangun dan berjalan dengan agak terpincang, Hebat Bukan?

Penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi kucing jatuh, semakin sedikit tulangnya yang patah, loh kok bisa?

Nah rahasianya adalah, kucing punya apa yang disebut dengan terminal velocity, yaitu kecepatan jatuh maksimum yaitu 60 mil perjam. Saat kucing jatuh, sesuai hukum fisika, kecepatan jatuh si kucing makin bertambah.

Ternyata, saat kecepatan jatuh kucing mencapai terminal velocity, di saat itulah kucing merasa paling rileks dan nyaman. Maka dia mulai meregangkan kakinya seperti bajing loncatuntuk mengurangi efek jatuhnya.

Nah itulah sebabnya makin tinggi dia jatuh, makin ada kesempatan untuk dia merasa rileks. Itu juga sebabnya kalau dijatuhin dari tempat yang rendah, dia tidak sempat merasakan rileks. Makanya jatuhnya lebih terasa. 

Dimaz Yudha - 11/26/2011 06:47:00 PM

Jumat, 18 November 2011

Kingdom protista

Jumat, 18 November 2011



Kingdom Protista adalah kelompok organisme yang memiliki struktur sel eukariotik, uniseluler maupun multiseluler, tidak memiliki jaringan yang sebenarnya dan tidak termasuk hewan, tumbuhan, dan fungi. Tetapi anggota Protista ada yang menyerupai sifat-sifat jamur, hewan, dan tumbuhan.

Anggota Protista yang menyerupai jamur adalah kelompok protista jamur air dan jamur lendir. Kesamaannya dengan jamur adalah memiliki struktur yang menghasilkan spora, heterotrof, parasit, atau pengurai. Jamur air atau Oomycota adalah kelompok Protista uniseluler yang berfilamen. Jamur air secara fisik mirip dengan fungi. Mereka mikroskopik. Nama jamur air yang diberikan berdasarkan fakta bahwa mereka tumbuh dengan baik dalam kondisi kelembaban yang tinggi dan berair. Untuk jamur lendir dapat menghasilkan sel-sel hidup bebas pada sebagian siklus hidupnya. Sel-sel hidup bebas ini disebut Amoeboid. Jamur lendir merupakan Predator Fagosit, karena jamur lendir dapat menelan bakteri, hama, spora, dan berbagai komponen organik.
Protista mirip hewan (Protozoa) bersifat uniseluler, heterotrofik, dan merupakan cikal bakal hewan yang lebih kompleks.

Anggota Protozoa dibagi menjadi empat menurut alat geraknya, yaitu:

  • Rhizopoda (Sarcodina)
Rhizopoda (Yunani, rhizo = akar, podos =kaki) bergerak dengan penjuluran sitoplasma selnya yang membentuk Pseudopodia (kaki semu).
  • Ciliata (Ciliophora)
Ciliata (Latin, cilia = rambut kecil) bergerak dengan menggunakan silia (rambut getar).
  • Flagellata (mastigophora)
Flagellata (Latin, flagell = cambuk) bergerak dengan menggunakan bulu cambuk atau flagellum.
  • Sporozoa (Apicomplexa)
Sporozoa (Yunani, spore = biji, zoa = hewan) adalah kelompok Protista uniseluler yang pada salah satu tahapan dalam siklus hidupnya memiliki bentuk seperti spora. Sporozoa tidak memiliki alat gerak dan seluruh sporozoa hidup sebagai parasit pada hewan atau manusia.
Protozoa hampir semuanya Protista bersel satu, mampu bergerak yang makan dengan cara fagositosis, walaupun ada beberapa pengecualian. Mereka biasanya berukuran 0,01-0,5 mm sehingga secara umum terlalu kecil untuk dapat dilihat tanpa bantuan mikroskop. Sebagian besar protozoa melakukan reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner. Sedangkan sebagian Protista lain melakukan reproduksi secara seksual dengan penyatuan sel generatif (gamet) atau penyatuan inti sel vegetatif yang disebut konjugasi. Dalam siklus hidupnya, beberapa protozoa menghasilkan sel tidak aktif yang disebut kista. Kista diselubungi oleh kapsul polisakarida yang melindungi Protozoa dari lingkungan yang tidak menguntungkan.
Sedangkan protista mirip tumbuhan (Alga) adalah organisme eukariot uniseluler dan multiseluler berklorofil.

Ganggang dapat diklasifikasikan menjadi enam divisi, yaitu:
  • Euglenoid (Euglenophyta)
Euglenoid (Yunani, eu = sejati, glena = mata) memiliki bintik mata berbentuk piringan yang berisi fotoreseptor yang ditutupi oleh lapisan pigmen merah (fikobilin). Euglenoid merupakan organisme uniseluler yang tidak memiliki dinding sel. Namun, sel euglenoid dibungkus dengan suatu protein yang disebut pelikel yang memungkinkan perubahanbentuk sel. Umumnya euglenoid mempunyai dua flagellum, yaitu panjang dan pendek. Euglenoid bereproduksi secara aseksual dengan cara pembelahan biner. Contoh euglenoid adalah Euglena. Habitat euglenoid adalah di air tawar.
  • Ganggang Keemasan (Chrysophyta)
Chrysophyta (Yunani, chrysos = emas) memliki pigmen dominan karoten berupa santofil (keemasan). Bentuk tubuh ganggang keemasan ada yang uniseluler soliter atau berkoloni tidak berflagelum, ada yang multiseluler. Reproduksi dilakukan secara aseksual dengan cara pembelahan biner dan pembentukan spora. Sedangkan reproduksi secara seksual dilakukan dengan cara penyatuan dua jenis gamet. Habitat ganggang keemasan adalah di air tawar dan air laut. Contoh ganggang keemasan adalah Navicula, Synura, dan Mischococcus.
  • Ganggang api (Pyrrophyta/Dinoflagellata)
Ganggang api umumnya merupakan organisme uniseluler yang bersifat fotosintetik dan ada ganggang api tertentu pada tahap tertentu dalam siklus hidupnya bersifat parasit. Ganggang api memiliki dinding sel dengan lempengan-lempengan selulosa. Ganggang api pada umumnya memiliki dua flagellum yang terletak disamping (lateral) atau di ujung (apikal) selnya. Ganggang api hidup di laut dengan bereproduksi secara aseksual dengan cara pembelahan biner. Dan contoh ganggang api adalah Gymnodinium breve dan Noctivula scintillans.
  • Ganggang hijau (Chlorophyta)
Chlorophyta (Yunani, chloros = hijau) memiliki pigmen dominant berupa klorofil. Dan juga memiliki pigmen karoten. Ganggang hijau hidup di air tawar seperti air kolam, genangan air, dan tempat-tempat lembab. Ganggang hijau bereproduksi secara aseksual dengan membelah diri., pembentukan spora, dan fragmentasi. Dan juga bereproduksi secara seksual dengan cara isogami, anisogami, dan oogami. Adapun contoh ganggang hijau adalah Volvox, Ulva, dll.
  • Ganggang coklat (Phaeophyta)
Phaeophyta (Yunani, phaios = cokelat) merupakan ganggang laut yang memiliki jenis pigmen dominant karoten, yaitu fukosantin. Dinding sel ganggang cokelat ada yang mengandung pektin dan algin dan cadangan makanannya disimpan dalam bentuk laminarin. Hampir semua ganggang hijau hidup di air laut, daerah pantai, dan daerah pasang-surut. Reproduksinya berlangsung secara aseksual melalui fragmentasi dan zoospora. Sedangkan reproduksi seksualnya melalui isogami, anisogami, dan oogami. Adapun contohnya adalah Sargassum, Laminaria, dan Turbinaria.
  • Ganggang merah (Rhodophyta)
Rhodophyta (Yunani, rhodos = merah) mengandung pigmen dominan fikobilin jenis fikoeritrin (pigmen merah). Sebagian besar ganggang merah multiseluler, berbentuk benang atau lembaran dangan ukuran kurang dari satu meter dan memiliki cadangan makanan berupa tepung florid. Reproduksi ganggang ini adalah aseksual dengan spora, sedangan seksulnya dengan oogami. Ganggang merah hidup di laut dalam dan adapun contohnya adalah Eucheuma spinosum, Chondrus crispus, dan Polysiphonia

Dimaz Yudha - 11/18/2011 09:21:00 AM