;
Tampilkan postingan dengan label penjas/olahraga. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label penjas/olahraga. Tampilkan semua postingan

Senin, 13 Februari 2012

Tekhnik menendang bola dalam sepak bola, Tendangan pinalti

Senin, 13 Februari 2012

Situasi pertandingan terkadang menempatkan sebuah tim memperoleh kesempatan mencetak gol melalui tendangan penalti. Teknik menendang bola dalam sepak bola khususnya tendangan penalti harus dilatih secara intensif. Teknik menendang bola yang benar akan memperbesar kemungkinan terciptanya gol.

Penalti

Seorang penendang penalti adalah sosok yang ditunjuk dan diberi kepercayaan oleh pelatih tim. Pelatih tim tidak hanya menunjuk seorang pemain saja tetapi penendang utama memiliki deputi antara dua atau tiga pemain lain. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi apabila penendang utama berhalangan dalam menunaikan tugasnya karena sedang cedera atau tidak sedang dalam permainan.

Beberapa pemain dilatih khusus untuk menjalankan dan menghadapi skenario tendangan penalti yang termasuk bagian dari strategi tim. Misalnya saat akan menghadapi sebuah pertandingan yang memasuki babak sistem gugur dan tim menginginkan kemenangan diperoleh melalui adu penalti. Maka pemain-pemain tersebut diberi porsi latihan khusus untuk semakin meningkatkan ketrampilan mengecoh penjaga gawang lawan.

Tendangan Penalti

Secara umum ada dua prinsip dasar melakukan tendangan yang sering disebut juga tendangan dua belas pas ini.

    Pertama adalah tendangan yang mengutamakan penempatan arah bola ke salah satu sudut gawang. Teknik menendang bola menggunakan kaki bagian dalam.

    Kedua adalah menendang dengan kekuatan tenaga yang keras diperoleh dari tendangan kaki bagian dalam atau punggung. Bola meluncur deras kearah gawang sehingga penjaga gawang terlambat melakukan antisipasi terhadap bola. Namun teknik ini harus dilaksanakan secara hati-hati karena apabila tenaga yang dikeluarkan tidak terkendali dapat menyebabkan gerakan bola meleset dari sasaran.

Pengaruh Mental

Pandangan umum menyatakan bahwa tendangan penalti sangat mudah dikonversi menjadi sebuah gol dibandingkan tendangan bebas. Cukup wajar karena penendang memiliki waktu mempersiapkan diri dan meletakkan bola dalam posisi yang baik. Selain itu, tidak ada pemain penghalang seperti halnya tendangan bebas.

Namun yang perlu diperhatikan adalah menguasai teknik menendang bola dalam sepak bola saja tidak cukup untuk menyelesaikan eksekusi penalti tanpa kekuatan mental. Penendang penalti harus mampu mengendalikan emosi yang mendominasi diri sehingga mengacaukan konsentrasi. Kesulitan yang dihadapi bertambah besar apabila tim lawan melakukan tindakan provokasi atau intimidasi.

Trik Tipuan

Pemain lawan khususnya penjaga gawang seringkali berupaya melakukan tindakan-tindakan untuk mengacaukan konsentrasi penendang penalti. Trik-trik yang sering dipraktekkan pemain lawan adalah menggeser penempatan bola atau mengucapkan kata-kata yang mengganggu. Sedangkan penjaga gawang biasanya berupaya dengan melakukan gerakan melompat-lompat ditempat atau kearah kiri dan kanan.

Dalam hal ini seorang penendang penalti harus memiliki keyakinan diri dalam menentukan arah sasaran bola ke sudut gawang tertentu. Merubah arah tendangan seketika akan menendang bola disebabkan gerakan penjaga gawang adalah tindakan yang harus dihindari. Hal lain yang patut diingat ialah pandangan mata saat akan menendang bola berbanding lurus dengan arah bola dan penjaga gawang sudah memahami benar hal tersebut.



Tendangan Penalti Unik

Tendangan penalti merupakan bentuk hukuman kepada sebuah tim atas pelanggaran permainan di area kotak penalti sendiri. Tim lawan yang mendapatkan hadiah tendangan penalti melalui seorang pemain mengeksekusinya secara langsung mengarah ke gawang. Namun sejarah mencatat, ada sebuah tendangan penalti yang dilakukan dengan cara unik dan sebagian orang menyebutnya sebagai teknik menendang bola dalam sepak bola yang kreatif bahkan konyol.

Seorang legenda besar sepak bola dunia bernama Johan Cruyff pernah mengambil tendangan penalti yang jarang dilakukan pemain sepak boladunia. Saat membela Ajax Amsterdam melawan Holmend Sport tahun 1982, Johan Cruyff menendang bola pelan (passing) kepada rekan setimnya Johan Jesper. Selanjutnya diumpankan balik kepada Johan Cruyff yang langsung menendang bola hingga mengelabui penjaga gawang Otto Versfeld.

Kira-kira dua puluh empat tahun berselang setelah Johan Cruyff melakukan tendangan penalti diluar kebiasaan. Sebuah pertandingan Liga Inggris tahun 2006 mempertemukan Arsenal Melawan Manchester City, menginspirasi seorang Robert Pires untuk melakukan tendangan yang serupa Johan Cruyff. Pada waktu itu Robert Pires mengumpan bola kepada Thierry Henry tetapi kesalahpahaman diantara keduanya mengacaukan rencana tendangan penalti tersebut hingga gagal membuahkan gol.

Dimaz Yudha - 2/13/2012 04:13:00 PM

Senin, 07 November 2011

Gerakan rinci tolak peluru gaya menyamping

Senin, 07 November 2011


Untuk memudahkan siswa mempelajari gerakan Tolak Peluru gaya menyamping,kita perlu memberikan gerakan dengan di bagi menjadi beberapa hitungan,dengan di mulai dari sikap awal atau permulaan.Hitungan tersebut seperti di bawah ini:
SIKAP AWAL ( PERMULAAN )
Badan          : berdiri tegak menghadap kearah timur bila arah tolakan ke utara ( bukan kidal ),menghadap keselatan bila arah tolakan ke timur,dan seterusnya menyesuaikan dengan kemana arah tolakan akan di lakukan.
Kaki Kiri     : jinjit rapat dengan kaki kanan
Kaki Kanan : tegak ,sebagai tumpuan penyagga berat badan seluruhnya
Tangan Kanan : memegang peluru dengan cara yang benar yaitu dengan tiga jari tengah (telunjuk,jari tengah,jari manis ) jari kelingking dan ibu jari cuma membantu agar peluru tidak menggelinding,letakan telapak tangan kanan di atas bahu/pundak kanan dengan punggung telapak tangan yang menempel di bahu.
Tangan Kiri    : membantu menjaga peluru agar tidak menggelinding dan jatuh
Pandangan     : lurus ke depan
HITUNGAN   1
Badan             : tegak
Kaki Kiri        : ayunkan ke depan,lutut lurus


Kaki Kanan    : tegak lutut sedikit di tekuk ,sebagai tumpuan penyagga berat badan seluruhnya
Tangan Kanan : memegang peluru dengan cara yang benar yaitu dengan tiga jari tengah (telunjuk,jari tengah,jari manis ) jari kelingking dan ibu jari cuma membantu agar peluru tidak menggelinding,letakan telapak tangan kanan di atas bahu/pundak kanan dengan punggung telapak tangan yang menempel di bahu.
Tangan Kiri    : membantu menjaga peluru agar tidak menggelinding dan jatuh
Pandangan     : lurus ke depan
HITUNGAN   2
Kaki Kiri       : ayunkan ke belakang,lutut lurus
Kaki Kanan : tegak lutut sedikit di tekuk ,sebagai tumpuan penyagga berat badan seluruhnya
Tangan Kanan : memegang peluru dengan cara yang benar yaitu dengan tiga jari tengah (telunjuk,jari tengah,jari manis ) jari kelingking dan ibu jari cuma membantu agar peluru tidak menggelinding,letakan telapak tangan kanan di atas bahu/pundak kanan dengan punggung telapak tangan yang menempel di bahu.
Tangan Kiri    : membantu menjaga peluru agar tidak menggelinding dan jatuh
Pandangan     : lurus ke depan
Badan            : agak membungkuk untuk menjaga keseimbangan
HITUNGAN  3
Badan             : tegak
Kaki Kiri        : ayunkan ke depan,lutut lurus
Kaki Kanan    : tegak lutut sedikit di tekuk ,sebagai tumpuan penyagga berat badan seluruhnya
Tangan Kanan : memegang peluru dengan cara yang benar yaitu dengan tiga jari tengah (telunjuk,jari tengah,jari manis ) jari kelingking dan ibu jari cuma membantu agar peluru tidak menggelinding,letakan telapak tangan kanan di atas bahu/pundak kanan dengan punggung telapak tangan yang menempel di bahu.
Tangan Kiri    : membantu menjaga peluru agar tidak menggelinding dan jatuh
Pandangan     : lurus ke depan
HITUNGAN  4
Badan             : tegak
Kaki Kiri        : ayunkan  kearah luar hingga berputar dan terakhir menempel pada kaki kanan ,lutut lurus
Kaki Kanan    : tegak lutut sedikit di tekuk ,sebagai tumpuan penyagga berat badan seluruhnya
Tangan Kanan : memegang peluru dengan cara yang benar yaitu dengan tiga jari tengah (telunjuk,jari tengah,jari manis ) jari kelingking dan ibu jari cuma membantu agar peluru tidak menggelinding,letakan telapak tangan kanan di atas bahu/pundak kanan dengan punggung telapak tangan yang menempel di bahu.
Tangan Kiri    : membantu menjaga peluru agar tidak menggelinding dan jatuh
Pandangan     : lurus ke depan
HITUNGAN  5
Kaki Kiri        : serempak dengan kaki kanan melompat satu langkah ke samping kiri,diakhiri dengan sikap kuda - kuda kaki kanan
Kaki Kanan    :serempak dengan kaki kiri melompat satu langkah ke kiri,di akhiri kuda - kuda kaki kanan
Tangan Kanan : memegang peluru dengan cara yang benar yaitu dengan tiga jari tengah (telunjuk,jari tengah,jari manis ) jari kelingking dan ibu jari cuma membantu agar peluru tidak menggelinding,letakan telapak tangan kanan di atas bahu/pundak kanan dengan punggung telapak tangan yang menempel di bahu.
Tangan Kiri    : membantu menjaga peluru agar tidak menggelinding dan jatuh
Badan            : membungkuk membelakangi arah tolakan
Pandangan     : lurus ke depan
HITUNGAN  6
Badan             : di putar hingga menghadap arah tolakan
Kaki Kiri        : telapak kaki kiri mengikuti perputaran badan hingga ujung telapak kaki kiri mengahadap ke arah tolakan
Kaki Kanan    : telapak kaki kanan mengikuti perputaran badan hingga ujung telapak kaki kanan mengahadap ke arah tolakan
Tangan Kanan : memegang peluru dengan cara yang benar yaitu dengan tiga jari tengah (telunjuk,jari tengah,jari manis ) jari kelingking dan ibu jari cuma membantu agar peluru tidak menggelinding,letakan telapak tangan kanan di atas bahu/pundak kanan dengan punggung telapak tangan yang menempel di bahu.
Tangan Kiri    : membantu menjaga peluru agar tidak menggelinding dan jatuh
Pandangan     : lurus ke depan
HITUNGAN  7
Tangan Kanan     : mendorong / menolak peluru ke arah tolakan dengan arah tolakan 45 derajat
Tangan Kiri         : menjaga keseimbangan
HITUNGAN  8  ( GERAK IKUTAN )
Kaki Kanan       : langkahkan ke depan berputar mengikuti kekuatan mendorong peluru,daratkan telapak kaki kanan di daerah batas menolak.agar tolakan sah     ( tidak dis )
Basdan              : membungkuk ,menjaga keseimbangan

Dimaz Yudha - 11/07/2011 05:25:00 PM

Sabtu, 05 November 2011

cabang olahraga tinju

Sabtu, 05 November 2011

TINJU
Tinju, sering disebut "jantan seni bela diri," adalah olahraga di mana dua kompetitor mencoba mencapai satu sama lain dengan terbungkus sarung tangan-tangan mereka sambil berusaha untuk menghindari setiap pukulan lain. Kompetisi dibagi menjadi beberapa putaran tertentu, biasanya 3 menit, dengan istirahat menit periode-1 antara putaran. Meskipun tinju amatir tersebar luas, tinju profesional telah berkembang pada skala megah bahkan sejak awal abad 18.
Sejarah Tinju
Asal tepat dari tinju tidak diketahui tapi catatan menunjukkan bahwa pengakuan pertama dari tinju sebagai olahraga berada di Olimpiade 23 September, di 688BC. Pada petinju hari mengambil risiko jauh lebih dari satu hari mereka mitra Olimpiade modern. Berbeda dengan hari ini 8 atau 10oz sarung tangan dipakai empuk, sarung tangan terbuat dari irisan sangat tipis dari kulit dipakai untuk melindungi tangan pejuang, bukan kepala lawan. Sementara hari ini melawan petinju Olimpiade maksimum 4 putaran, di Yunani Kuno hanya ada satu putaran terus-menerus dan pemenang itu dinyatakan ketika salah satu kombatan begitu terluka parah ia tidak dapat melanjutkan. Seperti yang dapat Anda bayangkan pejuang banyak yang buta, lumpuh atau dibunuh.
Bangsa Romawi tinju berubah menjadi kompetisi bahkan lebih melelahkan dengan penemuan "caesteus", sarung tangan diperkuat dengan besi dan timah. Jika ini tidak cukup bagi penonton, baik lawan bisa dikatakan sebagai "Klimax" kapan saja selama pertempuran. The 'Klimax "adalah ketika kedua pesaing masih berdiri saling berhadapan dan bergantian untuk menyerang sampai pemenang muncul. Pertandingan ini benar-benar "tidak memegang dilarang" dan beberapa legenda bahkan menunjukkan bahwa paku logam dapat menempel pada sarung tangan jika pertarungan berlangsung terlalu lama.
Setelah jatuhnya Kekaisaran Romawi olahraga tinju menghilang dari buku catatan tetapi muncul kembali di London tahun 1600-an. Sekitar waktu ini James Figg mendeklarasikan dirinya sebagai juara tinju Inggris yang pertama. Ia dan anak didik James Broughton memutuskan untuk merumuskan aturan-aturan dan berubah tinju menjadi olahraga yang mirip dengan apa yang kita lihat sekarang ini. Meskipun pertandingan masih 'buku kosong' mereka memutuskan bahwa memukul di bawah sabuk itu dilarang, seperti menyerang seorang pria saat ia turun. Prizefighters bertempur di daerah 24 persegi bukan di tengah-tengah 'cincin' dari penonton. Dia juga mengubah olahraga menjadi satu yang berfokus pada keterampilan daripada meninju gulat, menendang dan kepala-menyeruduk (teknik yang umum sebelum aturan-aturan). Pada 1719 mereka membuka sebuah sekolah yang disebut "Sekolah Senjata dan Pertahanan Diri" dan mulai mengajarkan apa yang kita kenal sebagai tinju modern.
Peralatan Tinju
Sejak tinju melibatkan kuat, meninju berulang-ulang, tindakan pencegahan harus diambil untuk mencegah kerusakan tulang di tangan. Kebanyakan pelatih tidak mengijinkan petinju untuk melatih dan bertengkar tanpa tangan / pergelangan baju hangat dan sarung tinju. Membungkus tangan digunakan untuk mengamankan tulang di tangan, dan sarung tangan digunakan untuk melindungi tangan dari cedera tumpul, sehingga petinju untuk melemparkan pukulan dengan kekuatan lebih dari jika mereka tidak menggunakannya. Sarung tangan telah diperlukan dalam kompetisi sejak akhir abad kesembilanbelas, meskipun sarung tangan tinju modern lebih berat dari yang dikenakan oleh para pejuang awal abad kedua puluh. Sebelum pertarungan, kedua petinju menyetujui berat sarung tangan yang akan digunakan dalam pertarungan, dengan pengertian bahwa sarung tangan memungkinkan punchers berat ringan untuk menimbulkan kerusakan lebih. Merek sarung tangan juga dapat mempengaruhi dampak pukulan, jadi ini juga biasanya ditetapkan sebelum pertarungan yang. Seorang penjaga mulut adalah penting untuk melindungi gigi dan gusi dari cedera, dan untuk bantal rahang, sehingga kesempatan penurunan knockout. Boxers mempraktekkan ketrampilan mereka pada dua jenis dasar tas meninju. A, kecil tear-drop-berbentuk "tas kecepatan" digunakan untuk mengasah refleks dan keterampilan memukul berulang-ulang, sedangkan silinder besar "tas berat" diisi dengan pasir, pengganti sintetis, atau air digunakan untuk latihan meninju kekuasaan dan pukulan tubuh. Selain potongan-potongan ini khusus peralatan, petinju juga memanfaatkan lebih umum menggunakan peralatan pelatihan untuk membangun kekuatan, kecepatan, dan kelincahan. peralatan pelatihan umum termasuk berat bebas, mesin dayung, lompat tali, dan bola obat.
Aturan Dalam Olahraga Tinju
Sebuah pertandingan tinju biasanya terdiri dari beberapa putaran ditentukan tiga menit, total sampai 12 putaran (sebelumnya 15). Semenit biasanya menghabiskan antara masing-masing putaran dengan para pejuang di sudut mereka ditugaskan menerima saran dan perhatian dari pelatih dan staf. Pertarungan dikendalikan oleh wasit yang bekerja di dalam cincin itu untuk menilai dan mengontrol perilaku para pejuang, aturan pada kemampuan mereka untuk melawan aman, jumlah pejuang mengetuk-down, dan peraturan tentang pelanggaran Sampai dengan tiga hakim biasanya hadir di ringside untuk skor pertarungan dan menetapkan poin untuk para petinju, berdasarkan pukulan yang menghubungkan, pertahanan, knockdowns, dan lainnya, lebih subjektif, tindakan. Karena gaya terbuka tinju menilai, banyak perkelahian hasil kontroversial, di mana salah satu (atau keduanya) pejuang percaya mereka telah "dirampok" atau tidak adil menolak kemenangan. Setiap pejuang memiliki sudut ditugaskan dari cincin, di mana pelatih nya, serta satu atau lebih "detik" dapat diberikan pada pesawat tempur di awal pertempuran dan di antara putaran. Setiap petinju masuk ke dalam cincin dari sudut mereka ditugaskan pada awal setiap putaran dan harus berhenti berjuang dan kembali ke sudut mereka pada akhir putaran isyarat dari masing-masing.
Sebuah pertarungan di mana jumlah yang telah ditetapkan lolos ronde ditentukan oleh hakim, dan dikatakan "pergi ke" jarak. Petinju dengan nilai yang lebih tinggi pada akhir melawan diatur pemenangnya. Dengan tiga hakim, bulat dan keputusan split yang mungkin, seperti juga menarik.Seorang petinju dapat memenangkan pertarungan sebelum keputusan dicapai melalui suatu sistem gugur; buti tersebut dikatakan telah berakhir "di dalam" jarak jauh. Jika pejuang adalah knocked down selama perkelahian itu, ditentukan oleh apakah menyentuh petinju lantai kanvas cincin dengan bagian tubuh mereka selain dari kaki sebagai akibat dari pukulan lawan dan tidak tergelincir, sebagaimana ditentukan oleh wasit, wasit mulai menghitung sampai kedatangan tempur ke kaki nya dan dapat dilanjutkan. Jika wasit menghitung sampai sepuluh, maka petinju terlanda diperintah "knocked out" (apakah sadar atau tidak) dan petinju lainnya adalah pemenang diperintah oleh knockout (KO). A KO "teknis" (TKO) mungkin juga, dan diperintah oleh wasit, dokter berkelahi, atau sudut pejuang jika pejuang tidak dapat dengan aman terus berjuang, berdasarkan luka atau yang dinilai mampu secara efektif membela diri. Banyak yurisdiksi dan lembaga sanksi juga memiliki aturan "tiga-AAA", di mana tiga knockdowns dalam hasil putaran diberikan dalam sebuah TKO. Sebuah berdiri "delapan" aturan menghitung juga mungkin berlaku. Wasit ini memberikan hak untuk masuk dan mengelola hitungan delapan sampai seorang pejuang yang dia mungkin merasa dalam bahaya, bahkan jika tidak ada pemukulan sampai roboh telah terjadi. Setelah menghitung wasit akan mengamati pesawat tempur, dan memutuskan apakah dia fit untuk melanjutkan. Untuk tujuan penilaian, berdiri delapan perhitungan yang diperlakukan sebagai sebuah pemukulan sampai roboh.
Secara umum, petinju dilarang memukul di bawah sabuk, memegang, tersandung, mendorong, menggigit, meludah atau gulat. celana pendek yang petinju dibangkitkan sehingga lawan tidak diperbolehkan untuk memukul ke daerah pangkal paha. Mereka juga dilarang menendang, kepala-menyeruduk, atau memukul dengan bagian dari lengan lain dari buku-buku jari dari kepalan tangan tertutup (termasuk memukul dengan siku, bahu atau lengan, serta dengan sarung tangan terbuka, pergelangan tangan, bagian dalam , belakang atau samping tangan). Mereka juga dilarang dari memukul belakang, belakang leher atau kepala (disebut "kelinci-punch") atau ginjal. Mereka dilarang memegang tali untuk dukungan ketika meninju, memegang lawan sementara meninju, atau merunduk di bawah ikat pinggang lawan mereka (turun di bawah pinggang lawan, tidak peduli jarak antara). Jika meraih "" - sebuah langkah defensif di mana petinju wraps lawan-lawannya atau lengan dan memegang untuk menciptakan jeda - rusak oleh wasit, pesawat tempur masing-masing harus mengambil langkah penuh kembali sebelum meninju lagi (alternatif, wasit mungkin langsung para pejuang untuk "punch" dari permainan kata-kata tersebut). Ketika petinju adalah dirobohkan, petinju lain harus segera menghentikan pertempuran dan pindah ke sudut ring netral terjauh sampai wasit telah baik memerintah gugur atau disebut untuk memerangi untuk melanjutkan.
Pelanggaran aturan ini dapat memutuskan "pelanggaran" oleh wasit, yang mungkin mengeluarkan peringatan, mengurangi poin, atau mendiskualifikasi seorang petinju bersalah, menyebabkan kerugian otomatis, tergantung pada keseriusan dan intensionalitas dari busuk. Sebuah pelanggaran yang disengaja yang menyebabkan cedera yang mencegah perlawanan dari terus biasanya menyebabkan petinju yang melakukan itu akan didiskualifikasi. Sebuah pesawat tempur yang menderita suatu kebetulan-pukulan rendah dapat diberikan sampai lima menit untuk pulih, setelah itu mereka dapat memerintah tersingkir jika mereka tidak mampu untuk melanjutkan. Terkadang pelanggaran yang menyebabkan cedera mengakhiri pertarungan yang dapat menyebabkan hasil yang "" tidak ada kontes, atau menyebabkan perjuangan untuk pergi ke keputusan jika cukup putaran (biasanya empat atau lebih, atau setidaknya tiga dalam empat putaran berperang) yang telah lulus .

Dimaz Yudha - 11/05/2011 05:15:00 PM

tips bermain futsal

futsal merupakan olah raga yang sangat menguras tenaga , karena kecilnya lapangan menuntut kita untuk selalu bergerak lincah. untuk itu kita harus mempunyai tips untuk bisa bermain Futsal dengan benar.

1. Lakukan Pemanasan
Pemanasan sangat penting karena tanpa pemanasan anda akan merasa kaku dan cepat lelah saat bermain, dikarenakan otot-otot anda seperti dikagetkan dari dalam tidurnya, maka lakukanlah pemanasan tapi ingat jangan terlalu berlebihan,lakukan secukupnya


2. Bermain Cepat dan saling kerja sama
Dalam futsal, permainan lebih baik dilakukan dengan cepat dan tidak berlama-lama membawa bola, dan disarankan agar setelah mengoper bola secepatnya mencari posisi yang baik untuk kembali dioper. Posisi tetap tidak dianjurkan dalam bermain futsal, karena tidak cocok dengan lapangan yang kecil. kerjasama merupakan faktor terpenting dalam permainan ini semakin kompak semakin bagus

3.menendang dengan kaki bagian luar
Dengan beratnya bola futsal, anda dianjurkan untuk menendang bola dengan kaki bagian luar maka tendangan anda akan sangat keras.


4.Hindari Kontak Badan dengan lawan
Peraturan futsal sama ketatnya dengan basket. Kontak badan akan diberi pelanggaran, dan anda juga tidak boleh menyapu kaki lawan anda, tidak seperti dalam bermain bola lapangan besar.

Dimaz Yudha - 11/05/2011 05:10:00 PM

beberapa induk organisasi cabang olahraga

1. Aero Sport = Federasi Aero Sport Indonesia / FASI
2. Anggar = Ikatan Anggar Seluruh Indonesia / IKASI
3. Atletik = Persatuan Atletik Seluruh Indonesia / PASI
4. Baseball = Perserikatan Bisbol dan Sofbol Amatir Seluruh Indonesia / PERBASASI
5. Berkuda = Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia / PORDASI
6. Berlayar = Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia / PORLASI
7. Biliar = Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia / POBSI
8. Binaraga = Persatuan Angkat Berat dan Binaraga Seluruh Indonesia / PABBSI
9. Bola Basket = Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia / PERBASI
10. Bola Voli = Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia / PBVSI
11. Boling = Persatuan Boling Indonesia / PBI
12. Bulu Tangkis = Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia / PBSI
13. Catur = Persatuan Catur Seluruh Indonesia / PERCASI
14. Dayung = Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia / PODSI
15. Drum Band = Persatuan Drum Band Indonesia / PDBI
16. Golf = Persatuan Golf Indonesia / PGI
17. Gulat = Persatuan Gulat Amatir Seluruh Indonesia / PGSI
18. Judo = Persatuan Judo Seluruh Indonesia / PJSI
19. Karate = Federasi Olahraga Karate-do Indonesia / FORKI
20. Kartu = Gabungan Bridge Seluruh Indonesia / GABSI
21. Kempo = Persaudaraan Bela Diri Kempo Indonesia / PERKEMI
22. Kesehatan Olahraga = Kesehatan Olahraga Republik Indonesia / KORI
23. Liong & Barongsai = Persatuan Liong & Barongsai Seluruh Indonesia / PLBSI
24. Menembak = Persatuan Menembak dan BerburuIndonesia / PERBAKIN
25. Motor = Ikatan Motor Indonesia / IMI
26. Olahraga air = Persatuan Renang Seluruh Indonesia / PRSI
27. Olahraga Cacat = Badan Pembina Olahraga Cacat / BPOC
28. Olahraga KORPRI = Badan Pembina Olahraga Korps Pegawai Republik Indonesia / BAPOR KORPRI
29. Olahraga Mahasiswa = Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia / BAPOMI
30. Olahraga Pelajar = Badan Pembina Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia / BAPOPSI
31. Olahraga Sepeda = Ikatan Sport Sepeda Indonesia / ISSI
32. Olahraga Wanita = Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia / PERWOSI
33. Panahan = Persatuan Panahan Indonesia / PERPANI
34. Panjat Tebing = Federasi Panjat Tebing Indonesia / FPTI
35. Pecak Silat = Ikatan Pencak Silat Indonesia / IPSI
36. Selam = Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia / POSSI
37. Senam = Persatuan Senam Indonesia / PERSANI
38. Sepak Takraw = Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia / PSTI
39. Sepakbola = Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia / PSSI
40. Sepatu Roda = Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia / PERSEROSI
41. Ski Air = Persatuan Ski Air Seluruh Indonesia / PSASI
42. Sport Dance = Ikatan Olahraga Dansa Indonesia / IODI
43. Squash = Persatuan Squash Indonesia / PSI
44. Taekwondo = Taekwondo Indonesia / TI
45. Tarung Derajat = Keluarga Olahraga Tarung Derajat / KODRAT
46. Tenis = Persatuan Tennis Lapangan Seluruh Indonesia / PELTI
47. Tenis Meja = Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia / PTMSI
48. Tinju = Persatuan Tinju Amatir Indonesia / PERTINA
49. Wartawan Olahraga = Seksi Wartawan Olahraga Persatuan Wartawan Indonesia / SIWO PWI
50. wushu = Wushu Indonesia / WI

Dimaz Yudha - 11/05/2011 04:40:00 PM